Wednesday, October 8, 2014

Sinopsis Novel Laskar Pelangi - Andrea Hirata

Siapa yang tak kenal dengan Laskar Pelangi? Novel bestseller dan penginspiratif no.1 di Indonesia, bahkan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa asing.


Kisah dimulai dari 11 murid SD Muhammadiyah, Gantong, di Belitong. Dengan semangatnya yang tak pernah padam, walaupun berada di garis kemiskinan, mereka tetap ingin memperoleh pendidikan.


Lintang, yang harus menempun 80 kilometer per hari dengan sepedahnya, demi mencicipi pendidikan itu. Bahkan, dalam perjalanan ia tak jarang terhadang oleh buaya besar. Dengan cemas ia menunggu buaya itu pergi. Dan pernah, ia sampai ke sekolah ketika semua telah bersiap untuk pulang, dan hanya sempat menyayikan lagu Padamu Negeri.

Mahar, dengan bakat seninya mampu mengajak teman-temannya memenangkan pertandingan seni di SD PN Timah.

Lintang, sejak memenangkan cerdas cermat antar SD di PN Timah, tidak pernah terlihat lagi. Ayahnya meninggal, dan ia harus mengurus adik-adik peremuannya.

Lika-liku kehidupan laskar pelangi yang begitu diwarnai kesedihan, saat Bu Mus, Guru mereka beberapa hari tidak masuk kelas, disebabkan SD tersebut akan ditutup. Namun, bu Mus dan Pak Harfan tetap mempertahankan SD tersebut. Sekolah adalah harga mati.

Berani bermimpi, itulah hal yang mereka terapkan.

Bahkan, Ikal menemukan cinta disana, saat ia sedang disuruh membeli kapur ke toko kelontong cina, ia bertemu dengan gadis berkuku cantik. Selidik-selidik kesana kemari, gadis itu bernama A-Ling. Oh, sampai kapanpun Ikal tak akan melupakan A-Ling. Begitu dikatakan dalam novel tersebut.

Setelah lulus SD, dan setelah dewasa, Ikal dan Laskar Pelangi. berhasil meraih mimpi-mimpinya. Ikal berhasil menempuh pendidikan S2 di Sorbonne, Paris. Begitupun teman-teman yang lain, berhasil dengan kehidupannya masing-masing.

Banyak sekali cerita sedih dan menggetarkan hati bagi siapapun yang membacanya, bahkan yang tak suka novel sekalipun. Setelah membaca novel ini, kita lebih menyadari untuk tidak mengeluh dalam situasi apapun. Apalagi untuk menempuh pendidikan.




0 komentar:

Post a Comment